Jumat, 24 Januari 2014

Load Balancing Menggunakan NTH



Load balance pada mikrotik adalah teknik untuk mendistribusikan beban trafik pada dua atau lebih jalur koneksi secara seimbang, agar trafik dapat berjalan optimal, memaksimalkan throughput, memperkecil waktu tanggap dan menghindari overload pada salah satu jalur koneksi.
Selama ini banyak dari kita yang beranggapan salah, bahwa dengan menggunakan loadbalance dua jalur koneksi , maka besar bandwidth yang akan kita dapatkan menjadi dua kali lipat dari bandwidth sebelum menggunakan loadbalance (akumulasi dari kedua bandwidth tersebut). Hal ini perlu kita perjelas dahulu, bahwa loadbalance tidak akan menambah besar bandwidth yang kita peroleh, tetapi hanya bertugas untuk membagi trafik dari kedua bandwidth tersebut agar dapat terpakai secara seimbang.

Beberapa teknik load balancing yang populer yaitu NTH dan PCC (Peer Connection Classifier), kali ini yang akan aku bahas adalah NTH karena yang PCC belum tak coba :D . Load balancing yang udah aku coba di mikrotik RB 133 Router OS V. 3.13, untuk topology yang aku pakai adalah :
Ether1 : terhubung ke gateway internet 1
Ether 2 : terhubung ke gateway internet 2
Ether 3 : terhubung ke jaringan lokal
1. Konfigurasi IP Address
/ip address
add address=192.168.1.4/24 interface=ether1
add address=172.16.17.23/24 interface=ether2
add address=192.168.2.1/24 interface=ether3

Setelah selesai mengkonfigurasi ip pada masing – masing IP, sekarang kita buat mangle nya. Mangle ini berfungsi untuk menandai paket yang melalui router loadbalance kita.
/ip firewall mangle
add chain=prerouting in-interface=ether3 connection-state-new action=mark-connection new-connection-mark=conn1 nth=2,1 passtrought=yes
add chain=prerouting in-interface=ether3 action=mark-routing connection-mark=ISP1 new-routing-mark=route1
add chain=prerouting in-interface=ether3 connection-state-new action=mark-connection new-connection-mark=conn2 nth=1,1 passtrought=yes
add chain=prerouting in-interface=ether3 action=mark-routing connection-mark=ISP1 new-routing-mark=route2

sampai saat ini kita sudah selesai membuat manglenya, sekarang kita buat NAT masquerade untuk kedua gateway public tersebut
Perintah untuk membuat NAT
/ip firewall nat
add chain=src-nat out-interface=ehter1 action=masquerade
add chain=src-nat out-interface=ether2 action=masquerade

Setelah selesai membuat mangle dan masquerade, sekarang kita buat routing untuk menentukan routing dari paket yang telah di mangle tadi, di sini sekaligus untuk load balancing dan failovernya
/ip route
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.17.1 routing-mark=route1 check-gateway=ping distance=1
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.1 routing-mark=route2 check-gateway=ping distance=1
add gateway=172.16.17.1
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=172.16.17.1 routing-mark=route2 distance=2
add dst-address=0.0.0.0/0 gateway=192.168.1.1 routing-mark=route1 distance=2

Setelah semua konfigurasi sudah selesai, coba tes download file yang besar, login ke mikrotik via winbox dan lihat di interface yang ke arah gateway internet apabila load balancing ini telah berjalan maka kedua interface tersebut akan melewatkan traffict.. (gambar uji coba terlampir)
NB : Pada gateway 1 saya mendapat bandwidth unlimited jadi bisa terlihat di interface traffictnya sampai 17Mbps
Pada gateway 2 mendapat b/w 512kbps yang dishare dengan 4 user :D, jadi traffict yang lewat di hanya dikisaran 313kbps :D


sumber : utama darmawan

1 komentar:

  1. maaf gan,, mau tanya nih,,,
    kalau metode itu digunakan dengan 1 eth? atau hanya stu modem bisa nggak gan?

    BalasHapus