Bagaimana Teknologi ini diimplementasikan?
Sejarah PLC
Pemain utama dalam telekomunikasi powerline ini adalah Norweb (anak
Perusahaan United Utilities PLC, London), dan terutama adalah seorang
stafnya yaitu Dr. Paul Brown.Pada tahun 1991, Dr. Brown ditunjuk untuk
memimpin grup riset kecil pada Open University di Inggris untuk
menyelidiki kelayakan telekomunikasi melalui kabel listrik. Dia
menemukan bahwa di masa lalu banyak insinyur yang telah berjuang dengan
ide-ide yang sama tetapi gagal karena noise. Setiap kali listrik
dinyalakan, sejumlah besar gelombang disturbansi listrik melewati kabel
dan mengubah setiap transmisi data secara simultan.
Dr. Brown dan rekan-rekan tim risetnya menemukan suatu ide menggunakan
sinyal-sinyal pada frekuensi tinggi diatas frekuensi yang secara
potensial mengubah noise. Meskipun begitu, hal ini juga ada masalahnya.
Sinyal-sinyal frekuensi tinggi tidak mampu berjalan cukup jauh dan gaung
atau pantulan dalam sistem dapat secara efektif menenggelamkan
sinyal-sinyal itu. Tim riset memutuskan untuk menggunakan lebih dari
satu frekuensi dan mengirim data dalam bentuk paket-paket diskrit yang
dipandu oleh beberapa bentuk sistem pensinyalan. Pengujian dan
penyempurnaan sistem ini dihasilkan pada uji coba proyek pilot dimana
sekolah-sekolah dasar di Manchester telah mempunyai sambungan Internet
dengan laju 1 Mbps (hampir 10 kali lebih cepat dari sambungan-sambungan
ISDN yang telah ada).
Skema Jaringan
Menunjukkan tipikal skema jaringan untuk jaringan komunikasi data
menggunakan jaringan distribusi listrik yang telah ada. Pada sisi
pelanggan akhir dari jaringan, CAU (customer acces units, unit-unit
akses pelanggan) menghubungkan peralatan pengguna apakah itu telpon,
komputer atau yang lainnya, ke jaringan kabel listrik utama. CAU ini
juga sebagai unit-unit pengkondisi yang berfungsi untuk mengisolasi
secara elektrik peralatan-peralatan pengguna dari kabel listrik utama,
juga untuk mengekstraksi sinyal data dari arus listrik. CAU ini
dihubungkan ke infrastruktur komunikasi yang merupakan tegangan rendah
induk (240-415 volt). Pada substasiun listrik dimana jaringan distribusi
tegangan rendah berasal (telah diturunkan tegangan nya dari jaringan
tegangan tinggi dengan transformer), sinyal-sinyal diinjeksikan ke dalam
jaringan tegangan rendah dari jaringan data konvensional eksternal
(kabel tembaga koaksial, kabel optik fiber, jaringan nirkabel, atau
bahkan jaringan satelit). Jadi meskipun komunikasi data dapat
dipropagasi melalui kabel listrik, beberapa jaringan konvensional harus
tetap ada atau diinstal ke substasiun. Sampai saat ini belum ada metoda
yang ditemukan untuk melakukan propagasi sinyal-sinyal data melalui
jaringan tegangan tinggi (> 415 volt). Secara khusus, frekuensi
sinyal daya listrik adalah dalam range 50/60Hz. Dengan pengkondisian,
sinyal-sinyal data ini dinaikkan ke frekuensi ultra tinggi dalam range
500/600MHz, sehingga data dapat dilapiskan ke atas kabel utama listrik
tanpa terjadi kondisi saling melemahkan. Interferensi diminimalkan
dengan memecah arus data ke bentuk paket-paket sebelum diinjeksikan ke
dalam jaringan listrik. Sistem komersial dapat menawarkan laju data
digital dalam kecepatan kelipatan lebih dari 32 kbps ke maksimum arus
yang diperkirakan mencapai 1 Mbps. Laju data ini relatif sangat stabil,
bebas dari noise dan menawarkan spektrum-spektrum yang dapat digunaan
dalam range 6 dsn 10 MHz ke para pelanggan akhir dari jaringan
distribusi, dan kira-kira spektrum 20 MHz ke para pelanggan yang lebih
dekat dengan substasiun. Lebih penting lagi, sambungan ini adalah
permanen. Nilai tambah bagi perusahaan-perusahaan listrik adalah bahwa
sekali teknologi ini diimplementasikan akan memungkinkan mereka untuk
memperoleh nilai tambah ke jaringan mereka sendiri dengan berkemampuan
untuk membaca meteran listrik pintar dan mampu menyediakan peranti
pengelolaan demand/supply cerdas yang memberi kemampuan pada perusahaan
dalam mengimplementasikan sistem tarif yang inovatif ataupun sistem
reward energi yang lain.
1.3 Teknologi
Inti dari teknologi ini adalah kemampuan untuk menyediakan Jaringan Daya
Terkondisi Frekuensi Tinggi (HFCPN, high frequency conditioned power
network) dimana melalui jaringan ini data dapat dilewatkan. Sebagai mana
ditunjukkan di atas, prinsip dasarnya adalah menginjeksikan
sinyal-sinyal data ke dalam saluran daya listrik pada frekuensi 10 juta
kali frekuensi dasar arus listrik (atau sekitar 500/600MHz). Untuk
melakukan ini, dibutuhkan Unit-unit Pengkondisi (CU, conditioning
units). Unit-unit ini merupakan pengkopel arah tiga terminal yang
meliputi bagian high and low pass filter untuk membentuk suatu pengkopel
arah frekuensi yang sensitif. Setiap CU mempunyai sebuah terminal
jaringan (NP, network port), sebuah terminal distribusi komunikasi (CDP,
communication distribution port), dan sebuah terminal distribusi
listrik (EDP, electricity Distribution port), seperti nampak pada gambar
di bawah ini:
CU ini memberikan kemampuan menyediakan hal-hal sbb :
• Interkoneksi sinyal-sinyal yang aman dan efisien di atas 1 MHz (misal: sinyal-sinyal data)
• Propagasi penunjuk arah sinyal di atas 1 MHz•Floor noise minimal di atas 1 MHz
• Isolasi beban-beban pelanggan yang berubah di atas 1 MHz
• Titik titik penghentian layanan jaringan yang cocok untuk pelayanan
telekomunikasi dan listrik Kinerja spektral yang optimum dari jaringan
kabel Frekuensi 1 MHz dipilih sebagai frekuensi terendah dimana
pengkopel arah yang efektif dan efisien dapat dibangun dan masih
menyediakan pelayanan 100 amp, 230/240 volt, 50 Hz kepada pelanggan
domestik. Pengalaman sebelumnya dalam menggunakan jaringan distribusi
listrik untuk membawa sinyal-sinyal frekuensi rendah (khususnya 3-500
kHz untuk switching pada peralatan-peralatan rumah tangga seperti sistem
air panas, lampu jalanan, dll) menunjukkan bahwa atenuasi yang drastis
dari sinyal-sinyal adalah jelas dikarenakan adanya capacitive reactance.
Pengujian menunjukkan bahwa diatas 1 MHz, reactance induktif mulai
menyelimuti capacitive reactance, dan jika impedansi saluran yang
digunakan adalah sebesar 600 ohm, maka atenuasi dapat diterima.
Meskipun efisiensi spektral diperkirakan berada antara 6 dan 10 MHz
untuk para pelanggan jarak jauh, dan 20 MHz untuk para pelanggan dekat,
efisiensi overall dari jaringan HFCPN adalah tergantung pada sejumlah
kriteria seperti:
• Tipe pelanggan dan densiti per distributornya (atau fase dari
distribusi daya). Secara khusus kira-kira 50 (total 150 per 3 fase, 415
volt, distribusi tegangan rendah ke para pelanggan) di Inggris, dimana
teknologi ini dikembangkan dan diuji cobakan. Di Amerika Utara, harga
ini bisa cukup rendah sekitar 10-14 pelanggan per distributor.
• Tipe akses multiple yang diperlukan
• Densiti lalu-lintas data (baik saat rata-rata maupun puncak)
• Skema kompresi, coding dan modulasi, yang berpengaruh pada laju data bit per unit spektrum yang tersedia.
•Kebutuhan pelayanan, suara, data, streaming video, dll. Saat ini,
teknologi ini tidak menyediakan sarana yang sangat efisien untuk lalu
lintas suara. Sinyal-sinyal suara (analog) menempati lebar pita
kira-kira pada 3,1 Khz. Pendigitalan ini akan menghasilkan sinyal
digital yang akan menempati lebar pita 10 kali lebih besar (32 Khz), dan
sehingga memungkinkan untuk hanya 12 kanal yang dapat beroperasi secara
simultan per 4 MHz spektrum.
0 komentar:
Posting Komentar